Pengertian Aqiqah – Kelahiran seorang bayi merupakan harapan bagi semua orang tua, karna tidak semua orang yang bisa mendapatkan hal itu. Terkadang ada yang menunggu sampai bertahun-tahun belum juga dikaruniai seorang anak, sabar hehe.
Dalam kehidupan masyarakat sering kita jumpai ada tradisi sepasang bayi yang baru lahir biasanya dirayakan dengan acara aqiqah.
Sudah sepantasnya apabila orang tua mensyukuri dalam hal ini, mengapa demikian? Karna kelahiran seorang bayi merupakan perjuangan yang sangat luar biasa bagi seorang ibu.
Oleh karna itu, ketika bayi lahir disambut dengan penuh tangis kebahgiaan, haru dan sebagainya. Lalu apakah kalian sudah mengetahui apa pengertian aqiqah? Nah, betul mari kita simak artikel ini sampai selesai.
Daftar Isi
Pengertian Aqiqah

Berdasarkan dari segi bahasa aqiqah bermaksud memotong. Sedangkan menurut istilah adalah menyembelih hewan ternak dengan ucapan rasa syukur kepada Allah karna kelahiran anaknya. Sebelum membaca artikel ini lebh lanjut, alangkah baiknya baca dulu pengertian tasawuf barang kali bisa dijadikan sebagai tambahan ilmu.
Terkait dalam istilah memotong disini bisa memiliki arti dua. Arti pertama memotong hewan ternak, sedangkan arti yang kedua memotong rambut si bayi. Sudah jelas belum tentang hal ini, kalau jelas mari kita lanjut.
Hukum Aqiqah
Ada beberapa pendapat dari para ulama mengenai tentang hukum aqiqah, apakah sunah, wajib, dan sebagainya. Berikut adalah beberapa ulasannya.
Hukum Aqiqah Sunah
Apabila seseorang sudah mampu dalam melaksanakan aqiqah, maka harus segera dilaksanakan pada hari ke-tujuh. Dengan cara mengundang para keluarganya.
Kebanyak para ulama berpendapat bahwa aqiqah hukumnya sunah muakkad, walaupun ada sebagian yang bilang wajib. Lalu kita mau ikut yang mana, alangkah ringannya ikut yang sunah muakkad aja.
Hukum Aqiqah Wajib
Dengan adanya perbedaan pendapat kita dapat mengambil banyak hikmah disini. Mengapa sebagian ulama berpendapat aqiqah hukumnya wajib? Karna sebab menyambut kehadiran anak yang ditunggu-tunggu, khususnya bagi mereka yang mampu dalam segi finansial.
Semua umat muslim tentu sudah tidak asing lagi dengan amalan ini. Karna aqiqah merupakan butiran sunah yang sudah menjadi tradisi di masyarakat.
Dalil Aqiqah Dalam Hadits

Ada banyak dalil dalam hadits yang menjelaskan tentang aqiqah, diantaranya akan kami jelaskan di bawah ini beberapa hadits Nabi Muhammad.
Siti Fatimah binti Muhammad
Dalam hadits riwayat Ahmad yang diambil dari kitab Mu’jamul kabir bahwa Nabi Muhammd pernah bersabda, yang artinya:
Cukurlah rambutnya kemudian bersedekahlah dengan perak kepada orang-orang miskin seberat timbangan rambutnya.
Siti Aisyah bint Abu Bakar
Dalam hadits riwayat Imam Ahmad, Tirmizi, dan Ibnu Majah yang diambil dari kitab shahih bahwasannya Nabi Muhammad bersabda.
Artinya:
Samurah bin Jundab
Dalam hadits Shahih riwayat Abu Dawud, Imam Tirmidzi, Ibnu Majah, serta Imam Ahmad, bahwa Nabi Muhammad bersabda.
Artinya:
Semua bayi yang lahir tergadaikan dengan aqiqahnya pada hari ketujuhnya dengan disembelihkan hewan, serta diberikan nama dan dicukur rambutnya.
Salman bin Amir Ad-Dhaby
Dalam hadits shahih riwayat Imam Bukhari, untuk lebih lengkapnya bisa teman-teman lihat di Fathul Bari atau Irwaul ghalil. Bahwa Nabi Muhammad bersabda.
Artinya:
Tuntunan Pelaksaan Aqiqah

Tidak Mematahkan Tulang Sembelihan
Saat kalian menyembih hewan aqiqah ada beberapa hal yang perlu kalian ketahui serta diperhatikan. Jangan sampai mematahkan tulang dari hewan aqiqah tersebut. Mengapa? Karna ada hikmah yang tergandung yaitu tafa’ul serta berharap agar selalu diberi keselamatan dari tubuh anak tersebut.
Mencukur Rambut Setelah Aqiqah
Rambut yang sudah dipotong kemudian ditimbang sedangkan beratnya akan ditimbang dengan emas atau perak. Mencukur rambut bisa dilakukan sesudah proses aqiqah, sama seperti haji dimana tahalul dilaksanakan sesudah qurban. Sebagaimana dalam hadits.
Nabi Muhammad merintahkan kepada Sayyidah fatimah agar menimbang rambut Sayyidina Husein dan bershadaqah emas dengan berat seperti berat rambutnya. Sehingga dapat memberikan hadiah khusus berupa paha atau kaki kambing ke seseorang yang sudah menolong kelahirannya.
Hewan Sembelihan Tidak boleh Cacat
Pengertian aqiqah sudah kami jelaskan di atas. Aqiqah bisa dikatakan sah apabila sudah memenuhi syarat dari hewan tersebut. Yaitu harus masuk usia yang sudah disyariatkan dalam Islam serta tidak ada cacat dalam tubuhnya.
Hikmah Aqiqah

Berikut terdapat beberapa hikmah dalam melakukan aqiqah yang harus kalian ketahui diantaranya sebagai berikut:
- Salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah, karna telah diberikan rejeki berbentuk anak.
- Lahir dengan selamat serta dijauhkan dari bencana, tidak seperti pengeorbanan Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim.
- Bisa membentengi ikatan silaturrahmi antara masyarakat dan keluarga.
- Mengerjakan salah satu sunah Nabi Muhammad dalam mengikuti Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
- Menjaga dari godaan syetan serta bisikan jin dan iblis yang membutuni sang bayi saat baru lahir.
- Manfaat Aqiqah
Batas Waktu Aqiqah

Aqiqah dilakukan pada hari ke-tujuh dari kelahiran seorang bayi, baik itu laki-laki atau wanita. Pada hati itu juga diberi nama, dipotong rambutnya, serta disembelihkan hewan ternak.
Tapi kalian jangan memaksakan hal ini, apabila pada hari itu kalian belum bisa melakukan, maka boleh melakukan di kemudian hari. Tapi dengan syarat anak itu belum baliqh, apabila sudah baligh maka anak tersebut yang harus melakukan aqiqahnya.
Ada perbedaan antara laki-laki dan wanita dalam melakukan aqiqah. Bagi laki-laki dua ekor kambing sedangkan bagi wanita satu ekor kambing. Sampai disini sudah mengerti tentang aqiqah.
Demikianlah penjelasan singkat tentang pengertian aqiqah, semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman semua. Apabila ada kekurangan dalam artikel ini bisa teman-teman kirim komentar di bawah kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa bantu share.