Al-Qur’an : Pengertian, Manfaat, dan Keutamaannya

Pengertian Al-Qur’an – Dalam agama Islam Al-Qur’an telah dikenal sebagai kitab suci umat muslim yang ditulis dengan menggunakan bahasa Arab.

Namun apabila ada umat muslim yang tidak mengetahui kitab sucinya sendiri, maka hal tersebut sangatlah keterlaluan. Namun hal tersebut bisa saja terjadi di zaman sekarang ini.

Karena di zaman yang sekarang ini orang-orang lebih mementingkan cerpen, status, dan facebook dari pada Al-Qur’an. Sehingga ada saja yang mungkin sudah melupakan Al-Qur’an.

Oleh karena itu, mumpung hal ini tidak sampai terjadi kepada anak-anak kita. Maka mulai sekarang, kalian sebagai orang tua harus mengajari mereka, agar senantiasa mencintai Al-Qur’an.

Pengertian Al-Qur’an

Pengertian Al-Qur’an secara etimologi, kata Al-Qur’an diambil dari kata bahasa arab yaitu قرأ yang artinya membaca atau yang dibaca berulang-ulang. Dalam penggunaan kata tersebut telah dijelaskan dalam surat Al-Qiyamah ayat 18.

فَاِ ذَا قَرَأْنٰهُ فَا تَّبِعْ قُرْاٰ نَهٗ

Artinya:

Apabila kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu

Adapun pengertian Al-Qur’an secara terminologi adalah kitab suci umat muslim yang di dalamnya berisi tentang firman Allah. Yang mana hal ini telah disampaikan oleh Allah melalui Malaikat Jibril dengan jalan mutawatir.

Baca Juga: Asbabun Nuzul Surat An-Nasr

Al-Qur’an Menurut Para Ahli

Para ahli merupakan orang-orang yang telah dijadikan rujukan oleh para masyarakat. Mereka sudah mempunyai landasan hukum serta mengerti dalam ilmu tafsir Al-Qur’an.

Oleh karena itu, setidaknya kita harus memahami pengertian Al-Qur’an menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut.

Syekh Muhammad Khudari Beik

Secara garis besar, semua para ulama sudah memiliki penjelasan yang sama mengenai tentang pengertian Al-Qur’an.

Namun menurut Syekh Muhammad, Al-Qur’an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril. Supaya dipahami isinya, sehingga bisa disampaikan kepada umatnya secara terus-menerus.

Muhammad Ali Ash-Shabuni

Al-Qur’an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi akhir zaman (Nabi Muhammad) yang tidak ada bandingnya.

Oleh karena itu, Al-Qur’an ditulis satu demi persatu, sehingga bisa dijadikan mushaf agar mudah dipahami dan dibaca oleh umat muslim.

Subhi As-Salih

Adapun menurut Dr. Subhi Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang menjadi mukjizat Nabi Muhammad. Sehingga bisa dipakai oleh umatnya sampai sekarang ini.

Al-Qur’an Menurut Para Ulama

Sebagai orang-orang pilihan yang ada dalam kehidupan masyarakat, ulama sudah memiliki penjelasan mengenai pengertian Al-Qur’an.

Oleh karena itu, pengertian Al-Qur’an menurut para ulama diantaranya sebagai berikut.

Menurut Az-Zujaj

Pengertian Al-Qur’an menurut Az-Zujaj adalah. Kumpulan-kumpulan ayat dan surat yang berisi larangan, perintah, intisari dari kitab sebelumnya, dan kisah-kisah umat terdahulu.

Menurut Al-Farra

Pengertian Al-Qur’an menurut Al-Farra adalah diambil dari kata (qara’in) yang artinya petunjuk atau indikator. Sehingga Al-Qur’an menjadi petunjuk bagi kehidupan manusia.

Menurut Al-Asy’ari

Menurut beliau Al-Qur’an adalah gabungan ayat-ayat dan surat-surat, sehingga bisa menjadi kesatuan yang saling berhubungan.

Menurut Asy-Syafi’i

Menurut beliau kata Al-Qur’an merupakan nama khusus yang Allah tetapkan yang berasal dari isim alam, sehingga tidak mengandung kata bentukan.

Pengertian Nazakh Al-Qur’an

Pengertian nazakh dan mansukh dalam Al-Qur’an. Nazakh merupakan salah satu materi yang begitu penting untuk dibahas dalam agama Islam. Karena masih banyak para umat muslim yang belum memahami tentang materi ini.

Nazakh secara bahasa memiliki arti menghapus, menghilangkan, da memindahkan. Adapun menurut istilah ada dua yaitu:

Menurut Ulama Ushul Fiqih Mutaakhirin

Al-Imam Al-Baidhawi menjelaskan bahwa nazakh adalah berhentinya suatu hukum syari’at dengan syar’i yang datang setelahnya.

Adapun menurut Ibnu Qudamah adalah menghilangkan suatu hukum yang ada dengan perkataan dalil yang dahulu, dengan perkataan yang datang setelahnya.

Menurut Salafush Shalih Mutaqaddimin

Pengertian nazakh menurut salafus shalih mutaqaddimin adalah menjelaskan suatu yang dimaksudkan dengan tidak menggunakan lafal itu. Tetapi dengan menggunakan perkara yang di luarnya.

Jadi barangsiapa yang memperhatikan perkataan mereka, maka akan melihat padanya hal yang tidak dapat dihitung.

Pengertian Mansukh Al-Qur’an

Mansukh adalah ayat yang dihapus hukumnya, adapun macamnya ada dua yaitu, satu dihapus bacaanya tapi hukumnya tidak dihapus. Seperti ayat assaihu wassayhatu i zanaya farjahuma al baqtata, ayat tersebut telah dihapus bacaannya dalam Al-Qur’an, namun hukumnya tetap dipakai.

Yang kedua hukumnya dihapus, tapi bacaanya tetap ada dalam Al-Qur’an seperti hukumnya masalah wanita yang pernah berzina.

Bagi kalian yang ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang pengertian nazakh dan mansukh dalam Al-Qur’an, bisa lihat di link tersebut.

Fungsi Al-Qur’an Dalam Kehidupan

Allah menurunkan Al-Qur’an untuk menyelamatkan manusia dengan hawa nafsunya yang mudah sekali dalam berbuat maksiat atau dosa. Adapun 4 fungsi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari diantaranya sebagai berikut.

Sumber Ilmu Pengetahuan

Banyak sekali ayat Al-Qur’an yang berisi mengenai tentang ilmu pengetahuan. Dengan itu tentunya hal ini harus kita fahami serta dipelajari lebih dalam lagi.

Al-Qur’an tidak akan mungkin bertentangan dengan realitas, tapi manfaat dan kebenaran Al-Qur’an akan selalu sesuai dengan realitas. Adapun contohnya sebagai berikut:

1. Mengenai Penciptaan Alam semesta

Dalam penciptaan alam semesta ini terdapat tanda-tanda kebesaran Allah, sebagaimana dalam surat Al-Baqarah ayat 164.

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ وَا خْتِلَا فِ الَّيْلِ وَا لنَّهَا رِ وَا لْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّا سَ وَمَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَآءِ مِنْ مَّآءٍ فَاَ حْيَا بِهِ الْاَ رْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ کُلِّ دَاۤ بَّةٍ ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَا لسَّحَا بِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ لَاٰ يٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ

Artinya:

Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi. Pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan muatan yang bermanfaat bagi manusia. Semua apa yang diturunkan oleh Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkannya bumi setelah mati.

Kemudian Allah menebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang dan kisaran angin, awan yang dikendalikan antara langit dan bumi. Sungguh semua itu, merupakan tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang mengerti.

2. Mengenai Penciptaan Manusia

Allah menciptakan manusia di muka bumi hanya untuk sebagai khalifah di bumi, sebagaimana dalam surat Al-Baqarah ayat 30.

وَاِ ذْ قَا لَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ جَا عِلٌ فِى الْاَ رْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَا لُوْۤا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ ۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَ ۗ قَا لَ اِنِّيْۤ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

Artinya:

Dan ingatlah ketika Allah berfirman kepada para malaikat, aku akan menjadikan khalifah di bumi, maka Malaikat berkata. Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak serta menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memujimu serta mensucikan namamu. Allah berfirman, sungguh aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.

Menceritakan Umat-umat Terdahulu

https://youtube.com/watch?v=OoAWwIFuF-0%3Ffeature%3Doembed

Tentunya kita sebagai manusia harus mampu mengambil pelajaran berharga, sehingga bisa menjadikan sebagai pedoman kehidupan agar tidak terulang kembali.

Karena Al-Qur’an juga berisi tentang kisah-kisah dan sejarah yang terjadi di masa lalu. Hal ini bukan hanya sejarah para Nabi saja, tapi juga parang orang-orang shaleh, seperti Luqman, Imran, dan sebagainya.

  • Kisah Orang Shaleh

Al-Qur’an telah mengabarkan tentang orang-orang shaleh yang ada di zaman dahulu. Hal tersebut bisa kita lihat di dalam surat Al-Luqman ayat 12.

وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِ ۗ وَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِ نَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖ ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِ نَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ

Artinya:

Dan sungguh kami telah berikan hikmah kepada Luqman yaitu rasa syukur kepada Allah. Kemudian barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha kaya, Maha Terpuji.

  • Kisah Bagi Yang Berakal

Bagi setiap orang yang berakal tentunya bisa mengambil pelajaran dari kisah-kisah orang terdahulu, sebagaimana dalam surat Yusuf ayat 111.

لَـقَدْ كَا نَ فِيْ قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّاُولِى الْاَ لْبَا بِ ۗ مَا كَا نَ حَدِيْثًا يُّفْتَـرٰى وَلٰـكِنْ تَصْدِيْقَ الَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيْلَ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً لِّـقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ

Artinya:

Sungguh pada kisah-kisah mereka itu, terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tapi membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Serta menjelaskan segala sesuatu sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Informasi Tentang Alam Ghaib

Allah telah menjelaskan kepada manusia dalam Al-Qur’an mengenai tentang kehidupan immaterial. Walaupun tidak semua manusia mempercayai hal ini. Tapi Al-Qur’an menjelaskan ini semua, namun hal ini hanya untuk orang-orang yang berakal yang bisa menerimanya.

  • Tentang Makhluk Allah Yang Lain

Selain manusia dan jin Allah juga menciptakan Malaikat, yang mana Malaikat merupakan makhluk Allah yang sangat tunduk dan patuh kepadanya. Sebagaimana dalam surat Al-An’am ayat 61.

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَا دِهٖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً ۗ حَتّٰۤى اِذَا جَآءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُـنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُوْنَ

Artinya:

Dan Dialah (Allah) penguasa mutlak atas semua hambanya, serta diutusnya kepadamu Malaikat-malaikat penjaga. Sehingga apabila kematian datang kepada salah satu di antara kalian. Maka Malaikat kami akan mencabut nyawanya dan mereka tidak pernah melalaikan tugasnya.

  • Tentang Kehidupan Akhirat

Kehidupan dunia merupakan jalan manusia menuju kehidupan yang kekal abadi, yaitu akhirat atau surga. Hal ini sebagaimana dalam surat Al-A’raf ayat 8-9.

وَا لْوَزْنُ يَوْمَئِذِ ٭ِلْحَـقُّ ۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَا زِيْنُهٗ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْن

Artinya:

Timbangan pada hari itu akan menjadi ukuran kebenaran. Maka barangsiapa yang berat timbangan kebaikannya, mereka itulah orang yang beruntung.

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَا زِيْنُهٗ فَاُ ولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْۤا اَنْفُسَهُمْ بِمَا كَا نُوْا بِاٰ يٰتِنَا يَظْلِمُوْنَ

Artinya:

Dan barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya. Maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karna mereka mengingkari ayat-ayat kami

Baca Juga: Kandungan Surat Al-Maidah Ayat 48

  • Petunjuk Dalam Kehidupan

Nilai-nilai dalam Al-Qur’an tidak akan pernah berubah, walaupun Al-Qur’an sudah diturunkan 14 abad yang silam.

Oleh karna itu, petunjuk serta nilai-nilai dalam Al-Qur’an akan bersifat sepanjang zaman. Walaupun zaman silih berganti, namun nilai-nilai universal dalam Al-Qur’an tidak akan pernah berubah. Adapun contohnya sebagai berikut.

  • Menjadi Jalan Keselamatan

Salah satu fungsi Al-Qur’an adalah bisa dijadikan jalan kebenaran atau keselamatan, hal ini sebagaimana dalam surat Al-Maidah ayat 16.

يَّهْدِيْ بِهِ اللّٰهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَا نَهٗ سُبُلَ السَّلٰمِ وَيُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ بِاِ ذْنِهٖ وَيَهْدِيْهِمْ اِلٰى صِرَا طٍ مُّسْتَقِيْمٍ

Artinya:

Dengan kitab itulah (Al-Qur’an) Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridhaannya  ke jalan keselamatan. Sehingga dengan itu, Allah akan mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin nya, serta menunjukan ke jalan yang lurus.

Tempat Kembali Suatu Masalah

Jika di dalam kehidupan kita sering menemukan masalah, maka satu-satunya jalan adalah kembali lagi kepada Al-Qur’an. Hal ini sebagaimana dalam surat An-Nisa’ ayat 59.

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَطِيْـعُوا اللّٰهَ وَاَ طِيْـعُوا الرَّسُوْلَ وَاُ ولِى الْاَ مْرِ مِنْكُمْ ۚ فَاِ نْ تَنَا زَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَا لرَّسُوْلِ اِنْ كُنْـتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَـوْمِ الْاٰ خِرِ ۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul juga taatilah ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Hadits). Apabila kamu beriman kepada Allah dan hari kiamat, yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.

Keistimewaan Al-Qur’an

Al-Qur’an selain berisi tentang aturan perintah dan larangan, ternyata Al-Qur’an juga mempunyai banyak keistimewaan di dalamnya. Diantaranya sebagai berikut.

Kitab Yang Paling Mudah Dihafal

Setiap tahunya ada ratusan hafidz yang terlahir dari sekolah Al-Qur’an yang sudah tersebar dari berbagai negara.

Al-Qur’an yang terdiri dari 6.666 ayat dalam 114 surat beserta dibagi menjadi 30 juz, ternyata bisa dihafal. Nah ko’ bisa? Ini merupakan keistimewaan Al-Qur’an dibanding kitab lainya.

Bahkan di Iran ada seorang anak yang bernama Husein bin Thoha dia mampu menghafal Al-Qur’an sejak umur 5 tahun. Namun ada yang lebih dahsyat lagi yaitu bernama Abdurrahman Farih dari Aljazair. Dia mampu menghafal Al-Qur’an sejak umur 3 tahun.

Jumlah Bilangan Yang Tepat

Perlu teman-teman ketahui bahwa ada beberapa kata dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan rumusan matematika, contohnya seperti ini.

Dalam satu tahun terdapat 12 bulan, terdiri dari 365 hari lagi. Nah, dalam Al-Qur’an kata شهر Syahru yang artinya bulan itu jumlahnya ada 12. Sedangkan يوم yaum yang artinya hari, jumlahnya ada 365.

Kesamaan itu membuktikan bahwa Al-Qur’an bukanlah buatan tangan manusia, tapi benar-benar kalamullah. Dalam hal itu tentunya bukan karena kebetulan, tapi ada perhitungan Allah yang Maha Teliti di sana.

Keseimbangan Kata

Ada beberapa kata dalam Al-Qur’an ternyata saling berhubungan serta memiliki jumlah yang seimbang. Adapun contohnya seperti kata حياة (hayat) dan موت (maut) yang artinya hidup dan mati. Kata tersebut diulang-ulang dalam Al-Qur’an sebanyak 145 kali.

Selain itu, ada kata مصيبة (musibah) dan شكر (syukur) yang artinya musibah dan syukur. Kata tersebut diulang sebanyak 75 kali dalam Al-Qur’an.

Apabila direnungkan lebih dalam lagi, keseimbangan kata dalam Al-Qur’an mengandung hikmah. Bahwa di balik setiap musibah, pasti ada nikmat Allah yang tersembunyi. Demikian juga bahwa hidup akan berakhir dengan kematian.

Keindahan Bacaannya

Pada masa itu, ada seorang yang mengaku sebagai Nabi yaitu Musailamah Al-Kadzab, dia berusaha membuat kitab agar bisa menandingi Al-Qur’an.

Namun kitab yang dibuat oleh Musailamah isinya sama sekali tidak bermakna. Bahkan struktur bahasanya sama sekali tidak indah.

Jadi, keindahan Al-Qur’an juga terdapat dalam tata bahasanya yang begitu baik, sehingga tidak bisa ditiru oleh manusia.

Oleh karena itu, kita dalam membaca Al-Qur’an mempunyai dua aturan yang sudah diterapkan dalam Islam. Yaitu tajwid dan langgam bacaan atau qiraah. Sehingga Al-Qur’an bisa dilantunkan sangat merdu dengan kedua tuntunan tersebut.


Demikianlah pembahasan tentang pengertian Al-Qur’an, semoga bermanfaat serta menjadi tambahan ilmu kepada teman-teman semua. Apabila ada kesalahan dalam artikel ini, maka teman-teman bisa kirim komentar di kolom di bawah ini.

Jangan lupa bantu share.