Macam Mandi Sunnah– Kebersihan merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus kita jaga, baik kebersihan diri dan lingkungan.
Sebelum melakukan ibadah, kita tentunya diharuskan untuk membersihkan diri. Baik dari najis dan kotoran. Mandi merupakan salah satu cara kita untuk membersihkan diri.
Oleh karena itu Dunia Pondok kali ini akan membahas tentang Macam Mandi Sunnah yang harus kita ketahui. Agar kita lebih khusyuk lagi ketika melakukan ibadah.
Macam Macam Mandi Sunnah
Mandi Sunah merupakan mandi yang sangat dianjurkan sebelum melakukan ibadah. Apabila kita melakukannya maka kita mendapatkan pahala. Tetapi apabila ditinggal, maka tidak menghalangi ibadah kita.
Adapun macam mandi sunnah, diantaranya sebagai berikut:
Mandi Hari Jum’at
Mandi hari jum’at disunnahkan oleh sebagian para ulama, maka alangkah baiknya kita jangan sampai meninggalkan hal tersebut. Agar kita selamat dari perbedaan para ulama.
Sebagaimana Rasulullah bersabda:
Artinya:
Apabila ada dari kamu akan menghadiri shalat jumat, maka disunahkan mandi
Tetapi perlu diketahui bahwa mandi hari jum’at bukan menjadi syarat sahnya sholat jum’at. Walaupun tidak mandi shalatnya tetap sah.
Sebagaimana telah dijelaskan oleh Al-Khattabi:
Mandi hari jum’at hanya disunahkan bagi setiap orang yang melakukan sholat jum’at., bukan karna hari jum’at.
Sehingga para wanita dan anak-anak yang tidak wajib melakukan sholat jum’at, tidak perlu mandi jum’at.
Waktunya dimulai dari munculnya fajar shodiq. Kemudian waktu yang paling utama mandi hari jum’at yaitu, ketika akan berangkat sholat jum’at.
Mandi Hari Raya
banyak dari orang-orang Islam yang kurang mengerti dalam hal ini, kebanyakan orang Islam melakukan seperti mandi biasa. Mandi disini merupakan mandi khusus seperti mandi wajib.
Sebagaimana Rasulullah bersabda:
Artinya:
Sunah dalam Idul Fitri ada tiga macam; Berjalan menuju tempat sholat, makan sebelum keluar, dan mandi sebelum berangkat.
Hadits tersebut menjadi dalil, bahwa mandi di hari raya merupakan sunnah. Bisa kita lakukan sejak tengah malam hari raya, sampai munculnya matahari.
Mandi ini bukan hanya disunahkan bagi orang yang melakukan sholat ini saja. Tetapi juga disunnahkan bagi para wanita yang haid dan anak-anak yang belum Tamyiz
Mandi Ketika Haji
Begitu pula disunahkan mandi bagi semua orang yang akan melakukan haji dan umrah. Baik melakukan hal yang terdapat dalam haji dan umrah. Seperti ihram, wuquf, tawaf dan melempar jumrah.
Sebagaimana Rasulullah bersabda:
Artinya:
“Bahwa Rasulullah melepaskan baju ihramnya kemudian Rasulullah mandi”
Hadits ini dari sahabat Zaid bin Tsabit merupakan hadits hasan Gharib.
Selain hadits tersebut, ada riwayat lain dari sahabat Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya termasuk dari sunnah melakukan mandi, apabila seseorang akan ihram dan masuk kota Mekkah”
Berdasarkan hadits di atas, disunahkan bagi kita semua, yang melakukan ihram untuk mandi terlebih dahulu.
Bahkan bagi semua wanita yang sedang haid disunnahkan mandi, kemudian boleh melakukan semua manasik haji kecuali thawaf
Mandi Ketika Masuk Mekkah
Mandi sebelum masuk mekah merupakan sunnah, sebagaimana Rasulullah bersabda:
Artinya:
“Ibnu Umar tidak pernah masuk Mekah kecuali bermalam di Dzi Thuwa sampai pagi. Kemudian beliau mandi setelah itu baru masuk ke mekah”
Ibnu Umar menjelaskan bahwa hal tersebut sudah dilakukan oleh Rasulullah.
Imam Ibnu Hajar menjelaskan tentang hadits tersebut. Bahwa mandi ketika masuk makkah disunnahkan menurut para ulama, tetapi apabila tidak dilakukan kita tidak dikenai dam (Fidyah).
Selain Ibnu Hajar, Imam Syafi’i juga menjelaskan. Bahwa mandi sebelum masuk mekah disunahkan, tetapi apabila tidak mampu maka cukup dengan tayamum.
Mandi Ketika Sadar dari Pingsan
Apabila kita pingsan maka disunahkan untuk mandi, hal tersebut berdasarkan hadits dari Ummul Mukminin Siti Aisyah.
Dari sahabat Ubaidillah bin Utbah beliau berkata bahwa saya masuk menemui Siti Aisyah, kemudian saya berkata kepada Siti Aisyah.
Maukah kamu bercerita kepada saya tentang peristiwa yang terjadi kepada Rasulullah ketika sakit.
Siti Aisyah menjawab, pernah suatu hari Rasulullah sakit kemudian Rasulullah bertanya. Apakah orang-orang sudah sholat? Belum wahai Rasulullah orang-orang masih menunggu kamu.
Rasulullah bersabda, kalau begitu bawakan saya air dalam bejana, maka Siti Aisyah membawanya. Kemudian Rasulullah mandi berusaha berdiri dan berangkat, tetapi Rasulullah pingsan.
Ketika sadar Rasulullah bertanya lagi, apakah orang-orang sudah sholat? Belum wahai Rasulullah, orang-orang masih menunggu kamu. Kalau begitu bawakan saya air, kemudian Rasulullah mandi dengan berusaha berdiri dan berangkat.
Kejadian tersebut terulang sampai tiga kali. Kemudian saat sadar beliau bersabda. Apakah orang-orang sudah sholat? Saat itu orang-orang sudah menunggu Rasulullah untuk melakukan sholat isya’ di waktu yang kahir.
Dari hadits tersebut menjadi dalil bahwa mandi setelah pingsan merupakan sunah. Jika kita pingsan berulang sampai tiga kali, maka disunahkan mandi sampai tiga kali.
Mandi Setelah Memandikan Mayit
Telah disunahkan bagi setiap orang yang menggotong jenazah untuk melakukan wudhu. Tetapi apabila orang tersebut ikut memandikan jenazah, maka disunahkan mandi setelahnya.
Sebagaimana Rasulullah bersabda:
Artinya:
“Barang siapa yang memandikan jenazah maka mandilah, dan barang siapa yang membawanya maka berwudhu”
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah dalam kitab Sunan Abu Daud.
Para ulama berbeda pendapat dalam hadits tersebut, ada yang berkata wajib ada pula yang berkata sunah. Tetapi hal tersebut dijelaskan oleh riwayat Ibnu Abbas.
Artinya:
Tidak ada kewajiban atas kamu mandi setelah memandikan jenazah, karena sesungguhnya jenazah itu bukanlah najis. Maka cukuplah atas kamu mencuci tangan-tangannya saja.
Hadits tersebut dijadikan dalil oleh empat Madzhab, bahwa mandi setelah memandikan jenazah hukumnya sunnah.
Mandi Bagi Wanita yang Istihadhah
Istihadhah merupakan darah wanita yang keluar terus menerus diluar masa haid. Sehingga setan memanfaatkan hal tersebut untuk menggodanya.
Adapun mandi bagi wanita yang sedang istihadhah sangat disunnahkan (Tidak wajib) setiap kali akan melakukan sholat.
Sebagaimana telah dijelaskan oleh para ulama. Bahwa darah istihadhah merupakan darah penyakit, maka tidak menyebabkan mandi wajib.
Merupakan sesuatu yang sulit, apabila mandi setiap kali mau sholat
Tetapi jika ada wanita istihadhah maka harus memperhatikan beberapa macam di bawah ini:
- Apabila baru pertama kali mengalami haid, kemudian langsung mengalami istihadhah. Maka wanita tersebut langsung menghitung waktu haidnya, dan selebihnya merupakan darah istihadhah.
- Apabila sudah sering haid dan istihadhah, maka sebaiknya wanita tersebut langsung mengambil jadwal haidnya yang sudah terjadi dalam sebulan. Kemudian sisanya merupakan darah istihadhah.
Sebagaimana Rasulullah bersabda:
Artnya:
“ Ketika Ummu Habibah binti Jahsyi mengalami istihadhah selama tujuh tahun. Maka Rasulullah menyuruh kepada Ummu Habibah untuk mandi, maka Ummu Habibah mandi setiap kali melakukan sholat”
Akhir Kata
Demikianlah artikel tentang Macam Mandi Sunnah yang sudah kita ketahui, semoga kita semua bisa mempraktekannya.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi semua orang Islam. Walaupun masih banyak Macam Mandi sunnah yang belum ditulis di artikel ini.
Barang kali dari teman-teman ada yang mau ditanyakan tentang Macam Mandi Sunah. Bisa langsung kirim di kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa bantu share teman-teman.