Kisah Singkat Nabi Ismail dan Perjuangan Siti Hajar

Kisah Nabi Ismail – Ismail merupakan salah satu Nabi dan Rasul, Beliau putra dari Nabi Ibrahim dan Siti Hajar. Nabi Ismail diangkat menjadi seorang Nabi pada tahun 1850.

Agar bisa berdakwah di Qabilah Yaman dan Mekkah, Nabi Ismail akhirnya tinggal didaerah Amatir. Nama beliau disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 12 kali.

Oleh karena itu Dunia Pondok kali ini, akan membahas tentang Kisah Nabi Ismail. Mulai dari kelahirannya sampai beliau wafat.

Maka marilah habiskan waktu anda 15 menit saja, apabila ingin mengetahui tentang kisah Nabi Ismail.

Kisah Kehidupan Nabi Ismail

Kisah Nabi Ismail dalam menjalani kehidupan, banyak sumber-sumber yang sudah menceritakan tentang adanya Nabi Ismail.

Adanya Ismail disebabkan karena Siti Sara mandul, sedangkan suaminya (Ibrahim) ingin sekali mempunyai anak.

Kemudian Siti Sara menikahkan Nabi Ibrahim dengan Budaknya ,yang bernama Siti Hajar. Dengan tujuan, supaya Siti Hajar bisa memberikan keturunan kepada Nabi Ibrahim.

pasca setelah pernikahan, Siti Hajar tidak menunggu lama akhirnya hamil. Dan melahirkan seorang putra yang bernama Ismail.

Kisah Kelahiran Nabi Ismail

Setelah beberapa minggu dari kelahiran Nabi Ismail. Maka Nabi Ibrahim meninggalkan kota Syam dan membawa Siti Hajar ke Mekkah.

Kemudian setelah sampai di lembah yang tumbuh hanyalah pohon kurma, tidak ada seorang manusia (Mekkah). Maka Nabi Ibrahim kembali lagi ke Syam. Tempat dimana istri pertamanya (Siti Sara).

Dalam perjalanan Nabi Ibrahim tidak henti-henti meminta perlindungan, rahmat, dan rejeki bagi Siti Hajar dan Ismail.

Lalu berdo’a Nabi Ibrahim sebagaimana dalam Al-Qur’an (surat Ibrahim ayat 37).

“Ya Allah sesungguhnya saya telah menempatkan keturunanku, di lembah yang tidak ada tanam-tanaman. Dekat dengan Baitullah (ka’bah) ya Allah, yang demikian agar mereka mendirikan sholat”

Maka jadikanlah hati sebagian orang agar cenderung kepada mereka, dan berilah rezeki kepada mereka dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.

Sejak ditinggal Nabi Ibrahim, tinggalah Siti Hajar di lembah tersebut. Siti Hajar merupakan salah satu wanita yang taat, sabar, dan selalu berharap agar Allah selalu dalam lindungannya.

Kisah Nabi Ismail dan Siti Hajar

Kemudian setelah makanan dan minuman yang dibawa sudah habis, maka dimulailah berat bebannya hidup. Yang mana Siti Hajar harus menyusui Ismail yang masih bayi.

Karena kekurangan makanan dan minuman maka mengeringkan asi Siti Hajar, sehingga Ismail menangis tak henti-henti.

Siti Hajar menjadi bingung menoleh ke kiri ke kanan untuk mencari air dan makanan. Namun usaha yang beliau lakukan tidak membuahkan hasil.

Kemudian Siti Hajar naik ke bukit safa mencari mata air, namun yang Siti Hajar temukan hanyalah batu dan pasir.

Akhirnya Siti Hajar berlari lagi menuju ke bukit Marwah. Lalu setelah sampai di bukit marwah, yang ditemukan hanyalah bayangan fatamorgana.

Siti Hajar tidak pernah mengeluh kepada Allah, walaupun kehidupan yang dijalani begitu berat dan perih. Siti Hajar tetap sabar dan tabah.

Kisah Nabi Ismail dan Air Zam-zam

Keinginan Siti Hajar untuk menemukan air begitu yaqin, agar Siti Hajar tetap bisa hidup bersama Ismail.

Pada akhirnya Siti Hajar duduk termenung, setelah berlari dari bukit safa ke bukit marwah sebanyak tujuh kali.

Dikisahkan, pada saat itu Siti Hajar hampir putus asa, kecuali hanya mengharap pertolongan dari Allah.

Kemudian datanglah Malaikat Jibril dan bertanya kepada Siti Hajar. Siapa anda sebenarnya? Siti hajar menjawab saya adalah istri Nabi Ibrahim. Jibril bertanya lagi, kepada siapa anda dititipkan? Saya dititipkan kepada Allah.

“Apabila anda dititipkan kepada Allah maka ikutlah bersama saya (Jibril)”

Kemudian Jibril menginjakan telapak kakinya ke tanah, maka atas izin Allah keluarlah air dari telapak tersebut. Kemudian Jibril berkata Zam-zam (perkumpulan).

Pada akhirnya air zam-zam dianggap keramat oleh para jamaah haji.

Melihat air yang mengalir begitu deras maka gembiralah Siti hajar. Dengan adanya air zam-zam datanglah burung-burung mengelilingi air tersebut.

Kemudian ada sekelompok dari orang Arab dari suku Jurhum, mereka melihat burung-burung yang berterbangan di udara. Mengetahui dari pengalaman apabila ada burung di udara, maka di bawahnya pasti ada mata air.

Maka pergilah suku Jurhum ke tempat tersebut dan bertemulah Siti Hajar. Kemudian suku Juhrum membagun kemah di sekitar air zam-zam.

Tentu dengan kedatangan suku Jurhum membuat Siti Hajar gembira. Karena bisa menghilangkan dari kesepian, yang dirasakan Siti Hajar.

Maka bersyukurlah Siti Hajar kepada Allah dengan rahmat dan pertolongannya, yang telah memberikan air zam-zam.

Nabi Ismail Ketika disembelih

Dari sekian lama Nabi Ibrahim meninggalkan Siti Hajar dan Ismail. Maka berkunjunglah Nabi Ibrahim kepada Siti Hajar, agar bisa menghilangkan rasa rindunya.

Kemudian tinggalah Nabi Ibrahim bersama Siti Hajar dalam satu rumah. Pada suatu hari Nabi Ibrahim bermimpi, bahwa beliau menyembelih (Ismail). Ketika Ismail sudah mencapai usia remaja.

Setelah Nabi Ibrahim bangun, maka Nabi Ibrahim mengetahui bahwa mimpi tersebut merupakan perintah dari Allah. Karena mimpi para Nabi adalah benar.

Maka Nabi Ibrahim berbicara kepada Ismail, sebagaimana dalam Al-Qur’an (surat As-Shaffat 102)

Artinya:

“Wahai anakku, sesungguhnya saya bermimpi menyembelihmu, maka bagaimana pendapatmu?. Ismail menjawab, wahai ayahku kerjakanlah apa yang Allah perintahkan kepadamu. Insyaallah anda termasuk orang-orang yang sabar”

Maka Ismail dibawa ke kota Mina. Lalu diletakkan di atas kepalanya kain putih, agar Nabi Ibrahim tidak melihat wajah anaknya ketika menyembelihnya.

Ketika Nabi Ibrahim meletakkan Ismail, keduanya sama-sama pasrah kepada Allah. Maka mendengarlah Nabi Ibrahim suara dari atas langit, sebagaimana dalam Al-Qur’an (As-Shaffat 104).

Artinya:

“Wahai Ibrahim, anda telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya saya (Allah) akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.  Maka sesungguh ini merupakan ujian yang nyata”

Nabi Ismail Beserta Istrinya

Nabi Ismail diangkat menjadi seorang Nabi dan Rasul. Dengan tujuan agar bisa memberi petunjuk dan hidayah kepada kaum Jurhum, dan Qabilah yamani.

Kemudian agama yang dibawa Nabi Ismail. Merupakan agama yang mengajak kepada tauhid Ibrahimiyah yang memerangi penyembahan berhala.

setelah Nabi Ismail sudah dewasa, maka menikahlah Nabi Ismail dengan suku Jurhum.

Pada suatu hari Nabi Ibrahim berkunjung ke rumah Nabi Ismail, ternyata Nabi Ismail tidak ada di rumah kecuali istrinya. Karena istrinya tidak melayani dengan baik, maka Nabi Ibrahim pamit pulang dan berpesan kepada istri Ismail,

“Katakanlah kepada suamimu bahwa ada orang tua yang berkunjung kesini sifatnya seperti ini. Lalu katakan bahwa saya tidak suka kepada pintu rumah ini, dan supaya cepat menggantinya”

setelah Nabi Ismail datang maka istrinya menceritakan semuanya. Lalu Nabi Ismail berkata kepada istrinya bahwa itu adalah ayahku. Ternyata anda menghiraukan ayahku, maka sekarang saya cerai anda karena ayahku tidak suka denganmu.

kemudian menikah lagi Nabi Ismail dengan wanita Jumhur lainya, dan Nabi Ibrahim sangat suka dengan sifatnya.

Dari pernikahan tersebut lahirlah pemimpin-pemimpin kaum Jumhur sehingga dikenal dengan keturunan Arab Musta’ribah.

Kemudian pada umur 137, wafatnya Nabi Ismail di kota palestina, namun ada riwayat lain bahwa beliau wafat di kota Mekkah. Kemudian beliau berpesan kepada semua keturunannya.

“Wahai keturunanku sesungguhnya Allah telah memilih agama Islam menjadi agama yang diridhoi maka jangan mati anda kecuali dalam keadaan islam”

Baca juga: Kisah Nabi Ibrahim

Akhir Kata

Alhamdulillah itulah sedikit cerita tentang Kisah Nabi Ismail selama hidupnya, semoga bermanfaat. walaupun masih banyak perjalanan Nabi Ismail yang belum ditulis di artikel ini. Jangan lupa baca juga artikel tentang sejarah dan biografi lainnya. 

Tapi apabila ada saran atau kritikan dari teman-teman. Insya Allah Dunia Pondok akan merevisinya kembali artikel ini di lain waktu.

Barangkali dari teman-teman ada yang mau ditanyakan tentang kisah Nabi Ismail. Bisa kirim langsung di kolom komentar di bawah ini.

Juga jangan lupa bantu share.